Permintaan USD Meningkat, Rupiah Berakhir Terkoreksi

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir terkoreksi di kisaran Rp13.000/USD karena tertekan meningkatnya USD.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg hari ini pada level Rp13.017/USD. Posisi tersebut memburuk 33 poin dibanding dengan posisi penutupan Rabu (25/3/2015) di level Rp12.984/USD.

Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.983/USD. Adapun posisi rupiah terkuat pada level Rp12.979/USD dan terlemah pada level Rp13.038/USD.

Data Sindonews bersumber dari Limas hari ini menunjukkan rupiah pada level Rp13.012/USD. Posisi ini melemah 19 poin dibanding perdagangan kemarin di Rp12.993/USD.

Data Yahoo Finance mencatat mata uang domestik siang hari ini pada level Rp13.010/USD, dengan kisaran harian Rp12.966-Rp13.057/USD. Posisi tersebut memburuk 25 poin dibanding hari sebelumnya di Rp12.985/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.003/USD. Posisi ini terkoreksi 71 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya di level Rp12.932/USD.

Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, terdepresiasinya rupiah hari ini karena meningkatnya permintaan USD.

"Kian dekatnya tenggat akhir bulan cenderung meningkatkan permintaan USD dari korporasi yang membutuhkan valas untuk membayar kewajiban utang luar negerinya, sehingga menyebabkan rupiah terdepresiasi," kata dia, Kamis (26/3/2015).

Membaiknya kinerja mata uang negara Paman Sam tersebut, menurut dia, didukung data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif.

Pelemahan rupiah sore ini seiring koreksi lanjutan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG ditutup minus 36,69 poin atau 0,68% ke 5.368,80.